Urip Mampir Nyate

Beruntung saya tidak punya keharusan (setidaknya hingga saat ini) untuk menolak makan sate kambing. Untuk alasan kesehatan, beberapa orang di sekitar saya benar-benar tak mau makan sate barang satu iris saja.

Sate bisa jadi merupakan menu yang paling sederhana dibanding menu olahan daging lainnya. Makanan yang cara masaknya cukup dipanggang di atas bara arang ini biasanya disantap pakai nasi anget, sambal mentah, dan kecap. Simple, gak ndakik-ndakik, tapi enak.

Momen nyate tak boleh terlewatkan saat Hari Raya Qurban. Selain stok daging yang cukup, menyiapkan piranti dan bahan pendukung untuk membuatnya juga tidaklah sulit. Di saat seperti inilah saya baru bisa menikmati sate home-made.

Kalau ditanya tempat (warung) nyate kambing yang enak di Tegal, saya bisa kasih empat rekomendasi ini:

Selamat menikmati urip mampir nyate. Ndang gagiyan, aja kesuwen!